Langsung ke konten utama

Menatap Matanya Saat Berbicara adalah Cara Memuliakannya

Jurnal Latihan Komunikasi Produktifku Hari Ke-2
(Idealnya hari ini adalah hari latihan ke 7. Namun karena sempat terputus setelah setoran jurnal pertama hari Rabu minggu lalu, akhirnya kemarin memulai lagi setoran jurnal pertama. Semoga hingga 5 hari ke depan tidak ada halangan untuk menyetor jurnal hingga tercapai 7 hari berturut-turut. Aamiin.)

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillah, hari ini aku berkesempatan  melatih kemampuan komunikasi produktifku dengan suamiku.
Poin komunikasi produktif yang aku latih hari ini masih sama dengan kemarin, yaitu "Eye Contact", menyampaikan pesan dengan menjaga kontak mata. Biasanya, untuk komunikasi yang sifatnya serius, rasanya aku sudah membiasakan diri untuk menatap mata suami (Jika belum, maafkan Bun ya Yah.. 🙏 Koreksi saja jika Bun belum tepat dalam hal tatap-menatap mata ini.. 🤍 ). Namun, untuk pembicaraan yang sifatnya santai, biasanya aku tidak terlalu berupaya untuk menatap mata suami, misalnya ketika aku sedang menyapu rumah dan suami tiba-tiba bertanya tentang sesuatu, aku biasanya cenderung tetap fokus memperhatikan lantai yang sedang kusapu sambil menjawab pertanyaan suami. Dalam situasi ini pun, rasanya suamiku juga tidak mempermasalahkan jika aku tak menatap matanya saat menjawab pertanyaannya. Nah, hari ini, aku mencoba mengubah kebiasaanku. Hari ini aku berusaha untuk segera menatap mata suamiku ketika beliau bertanya, atau menyampaikan suatu hal, meskipun isi pembicaraannya bersifat santai. Dan upaya ini, menurutku, menumbuhkan kesadaran dalam hatiku bahwa aku merasa memuliakan suami jika aku bersegera menatap matanya ketika beliau berbicara kepadaku, sesantai apa pun situasi pembicaraannya. Ada rasa bahagia dan lega yang muncul dengan mengupayakan menatap mata suami saat berbicara. Alhamdulillaah.
Hal yang ingin kuupayakan di masa depan yaitu terus berusaha agar aku selalu mampu bersegera menatap mata suami ketika beliau berbicara kepadaku, sesantai apapun situasinya. Semoga dengan upaya ini, semakin Allah limpahkan keberkahan dalam keluarga kami. Aamiin.

#tantanganzona2
#harike-2
#bundasayang8
#instititutibuprofesional 
#ibuprofesionaluntukindonesia
#bersinergijadiinspirasi
#ip4id2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMAN 5 PARIAMAN

SMAN 5 Pariaman merupakan SMA termuda di kota Pariaman. Siswa/i angkatan pertama di SMAN 5 diterima pada tahun ajaran 2009/2010. Ini berarti, siswa/i tersebut saat ini sudah duduk di kelas XII. Pada tahun pertama berdirinya, kegiatan pembelajaran di sekolah ini dilaksanakan di SMAN 1 Pariaman. Demikian pula halnya dengan kegiatan pembelajaran pada tahun kedua. Pada tahun ketiga, siswa/i kelas X sudah mulai mengikuti kegiatan pembelajaran di gedung SMAN 5 Pariaman, sementara kelas XI dan XII masih mengikuti kegiatan pembelajaran di gedung SMAN 1 Pariaman. SMAN 5 Pariaman yang dipimpin oleh bapak Drs. Admiral ini, saat ini terdiri dari 14 rombongan belajar. terdiri dari 6 rombongan belajar kelas X, 4 rombongan belajar kelas XI, dan 4 rombongan belajar kelas XII. Kelas XI terdiri dari 1 rombongan belajar kelas IA dan 3 rombongan belajar kelas IS. Sedangkan kelas XII terdiri dari 2 rombongan belajar kelas IA dan 2 rombongan belajar kelas IS. Kegiatan pembelajaran didukung oleh 24 orang ...

Fokus Pada Hasil Komunikasimu, Marah-Marah Nanti Dulu

Jurnal Latihan Komunikasi Produktifku Hari Ke-6 Bismillaahirrahmaanirrahiim  Alhamdulillah, hari ini aku masih terus berusaha melatih komunikasi produktifku. Kawan bicaraku pada kesempatan ini yaitu anakku. Fokus utama yang kulatih yaitu pada poin "I am responsible for my communication results". Jadi, akulah yang bertanggung jawab atas hasil komunikasiku.  Tadi aku mendapati pakaian yang tersusun di lemari pakaian anakku berantakan. Adakalanya, saat situasi yang terjadi tidak sesuai harapanku, hatiku terasa sempit dan menjadi mudah marah pada anakku. Namun,  karena hasil komunikasiku adalah tanggung jawabku, maka aku fokus untuk menyampaiakan apa yang aku harapkan dilaksanakan atau diperbaiki oleh anakku di masa depan. Maka tadi, dalam merespon pakaian yang berantakan tadi, aku memilih untuk bertanya pada anakku. "A, mau Bunda tunjukkan caranya agar susunan pakaian tidak berantakan setelah mengambil baju?" "Tidak mau," jawab A. Aku pun bertanya lagi, ...

Jurnal Ke-1 Zona 8 - Berkegiatan Bersama Keluarga

  #tantanganzona8 #berkegiatanbersamakeluarga #jurnalke-1 #bundasayang8 #institutibuprofesional #ibuprofesionaluntukindonesia #bersinergijadiinspirasi #ip4id2023