Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Hari ke dua tantangan di zona 1, self awareness.
Apakah tantangan hari ini?
Mari kita lihat panduannya.
#tantanganzona1
Apa yang ibuku sering katakan kepada diriku?
Seingatku ibuku sering mengungkapkan kata-kata yang sifatnya memberi semangat, ajakan untuk bersabar. Ibu senang bercerita tentang berbagai hal. Ibu adalah pribadi yang penyayang, protektif, responsif. Tapi di waktu kecil, aku ingat ibuku pernah mengatakan bahwa aku "mada", sebuah kata dalam bahasa Minang, yang berarti nakal, alias cenderung tidak menuruti apa yang dikatakan "Ama", panggilanku untuk ibuku. 🤭 Dulu aku merasa tidak terima saat Ibuku mengatakan bahwa aku "mada". Aku merasa diriku tidak "mada". Tapi semakin bertambahnya usia, aku menyadari bahwa aku memang cenderung " mada" di waktu kecil. Yaa, namanya juga waktu itu masih di masa kanak-kanak ya. Memang lagi nakal-nakalnya. Apakah ada teman-teman yang berpengalaman sama denganku? Itulah sebagian yang aku ingat dalam interaksiku bersama "Ama". Semoga Allah senantiasa berikan Ama kesehatan, keberkahan, kelapangan, dan kebahagiaan. Aamiin yaa Rabbal'aalamiin.
Apa yang ayahku sering katakan tentang diriku?
Seingatku, ayah jarang mengungkapkan sesuatu secara verbal terkait karakter tertentu tentang diriku. Tapi aku merasakan bahwa ayah sangat menyayangiku. Ayah sering memberi nasehat tentang kehati-hatian dalam bertindak atau bersikap. Misalnya hati-hati d perjalanan, hati-hati membawa kendaraan, hati-hati saat meninggalkan rumah. Mengingatkan untuk mengecek api kompor, keran air yang masih hidup, jendela atau pintu yang mungkin belum dikunci sebelum meninggalkan rumah atau pun sebelum tidur. Hati-hati dalam berteman. Ajakan untuk sabar atau pun mengalah saat menemui situasi yang menimbulkan potensi pertengkaran dengan orang lain. Pada dasarnya Ayah senang bercerita tentang berbagai hal, tentang peristiwa-peristiwa terkini, tentang politik, dan masih banyak lagi. Namun "Apa", panggilanku untuk ayah, cenderung jarang mengekspresikan emosi Beliau secara verbal. Bahasa cinta apa sepertinya cenderung "act of service". Beliau sangat jarang marah. Jika apa mulai tak sabar, biasanya level tertinggi marah Beliau adalah "manyarengeh", berbicara dengan nada sedikit lebih tinggi dan ekspresi wajah yang sedikit kecut. Namun ketika Beliau menyadari sikap Beliau menimbulkan rasa kurang nyaman pada diri kami, maka Apa bersegera menetralisir suasana dengan cara berkelakar.
Sedih rasanya karena Apa saat ini sedang dalam masa pemulihan pasca stroke. Aku rindu saat Apa mengingatkanku untuk berhati-hati 😢. Semoga Allah anugerahkan kesehatan untuk Apa, Allah berkahi Apa, Allah lapangkan hati Apa, Allah berikan kebahagiaan untuk Apa. Mohon doanya juga untuk kesehatan Apa-ku ya teman-teman. Titip doa juga untuk kesehatan Ama.
Apa yang pengasuhku sering katakan kepadaku?
Di waktu kecil, karena Ibu dan ayahku bekerja, aku pernah diasuh oleh "Uwo", panggilanku kepada kakak nenekku. Saat masih belum sekolah, pagi hingga zuhur aku lebih banyak berinteraksi bersama uwo. Beliau termasuk pribadi yang penyayang, peduli, cenderung pemberani, namun cara Beliau menyayangi kadang tidak bersesuaian dengan jiwa kanak-kanakku saat itu. Beliau nenek yang "nyiyia" alias cerewet dan juga pernah mengatakan bahwa aku "mada" 🤭. Tapi seiring bertambahnya usiaku, aku pun paham bahwa cerewetnya uwo adalah cara Beliau menyayangiku. Allahummaghfirlaha, warhamha, wa 'afihi wa'fu anha. Semoga kebaikan-kebaikan uwo semasa uwo masih hidup dan mengasuhku Allah balas dengan sebaik-baiknya balasan. Aamiin.
Hmm.. Sudah jam 23.42, waktunya menyetor link jurnal tantangan hari ini.
Terima kasih sudah menyimak, ya teman-teman.
Tantangan hari ini sangat menyenangkan.
#bundasayang8
#instititutibuprofesional
#ibuprofesionaluntukindonesia
#bersinergijadiinspirasi
#ip4id2023
Komentar
Posting Komentar