Langsung ke konten utama

Penolong Terbaik

A'uudzubillaahi minasy syaithaanirrajiim. Bismillaahirrahmaanirrahiim. 

"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu, maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang- orang mukmin bertawakkal." {Q.S. Ali 'Imran (3:160)}

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari  kadang kita merasa hari yang kita jalani adalah hari yang mudah, santai, menyenangkan. Namun adakalanya kita juga merasa bahwa hari itu adalah hari yang berat, lama, merasa ingin keluar dari situasi yang rasanya tidak sanggup kita hadapi. Beratnya hari mungkin disebabkan karena sangat banyaknya tugas yang menjadi tanggung jawab kita yang harus diselesaikan, atau karena ada masalah dalam keluarga, atau ada ketidakselarasan dengan tetangga, atau situasi ekonomi pribadi yang belum sesuai harapan kita, atau karena ada anggota keluarga yang sedang sakit dan banyak hal lain yang menjadi latar belakang.

Saat mengalami hari yang berat kita sering merasa sedih, kecewa, marah, merasa diperlakukan tidak adil, merasa lemah, merasa bodoh, merasa tidak sanggup untuk menghadapinya. Namun, coba kita ingat, berapa kali selama hidup kita, kita pada akhirnya berhasil keluar dari situasi-situasi yang tidak menyenangkan itu. Bukan sekali dua kali kita berada dalam situasi yang berat, namun pada akhirnya kita tetap bisa menjalaninya dan berhasil masuk ke situasi yang lebih menenangkan dan menyenangkan bagi diri kita. Peralihan dari situasi nyaman ke situasi berat silih berganti bagaikan siklus. Kadang kita kembali ke situasi berat yang sama, adakalanya kita mendapati situasi yang lebih berat yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. 

Tadi pagi, saat menyimak siswa di kelas saat membaca Al-Qur'an sebagai rutinitas harian sebelum pembelajaran hari itu dimulai, kami sampai pada Surat Ali 'Imran ayat 160 yang artinya tertulis di awal tulisan ini. Saya seolah diingatkan bahwa berhasilnya kita keluar dari situasi berat yang kita hadapi, tidak terlepas dari pertolongan Allah. Allah-lah yang memudahkan urusan kita, Allah-lah yang melepaskan kita dari situasi berat yang kita hadapi. Siapakah yang paling baik dan sempurna pertolongannya selain Allah? 

Mungkin kita sudah tahu dan yakin bahwa Allah-lah sebaik-baik penolong, namun kita sering lupa hal ini. Dalam menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi, kita cenderung mengandalkan kemampuan diri kita sendiri. Mengandalkan kepintaran kita, kekuatan fisik kita, kegigihan hati kita. Tidak salah jika kita mengandalkan itu semua, karena memang kita juga memerlukannya dalam sudut pandang kemanusiaan untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Hal menjadi masalah adalah ketika kita lupa untuk melibatkan Allah dalam urusan-urusan kita. Padahal dengan melibatkan Allah dalam urusan-urusan kita, membuat kita merasa punya banyak energi untuk mengatasi masalah-masalah kita. Dengan melibatkan Allah, kita menjadi sadar sepenuhnya bahwa kemampuan kita terbatas, sehingga kita tidak sepenuhnya menyandarkan sepenuhnya pada diri kita sendiri. Ketika masalah terasa berat, kita menjadi ingat bahwa kita punya sandaran, tempat meminta, tempat mengadu, tempat berkeluh kesah yang sangat kokoh. Tentunya hal ini membantu kita meraih kesehatan mental yang baik dalam menghadapi situasi-situasi yang kita hadapi. 

Semoga kita senantiasa bertawakkal kepada Allah SWT. Aamiin.

#KLIP

#kelasliterasiibuprofesional

#ibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Tantangan Hari Ke-1 Zona 3 (Tahap Perkembangan Anak)

  Ceritaku tentang pengalaman stimulasi hari ini adalah sebagai berikut. Hari ini Bunda yang menjemput R pulang sekolah. Bunda menanyakan bagaimana perasaan R hari ini. R menjawab baik-baik saja.  Apakah R bisa menjawab soal ujian hari ini?. R menjawab bisa, Bund. bagaimana dengan K (teman K), ada K main sama R tadi? (K adalah teman R yang 2 hari yang lalu bertengkar dengan R) R jawab ada. Masih ada K bilang bahwa K ndak mau berteman dengan R lagi (awalnya K bercanda, tapi karena keseringan R menjadi marah dan bertengkar dengan K 2 hari lalu). ini sekelumit percakapanku dengan R tadi.  Alhamdulillah aku bisa menjadi pendengar yang baik hari ini untuk R. Sementara R, hingga malam ini sebagian besar dalam suasana hati yang baik. Semoga ini adalah dampak dari Bundanya yang berusaha menjadi pendengar yang baik. Aamiin.

Jurnal Tantangan Hari Ke-2 Zona 3 (Tahap Perkembangan Anak)

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Hari ini adalah hari kedua bagi Bunda (baca: saya) dalam menjalani tantangan pada zona 3 kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional. Tema pada zona 3 ini yaitu "Tahap Perkembangan Anak". Selama 14 hari sejak tantangan dimulai, Bunda  ditantang untuk memberikan stimulasi yang tepat terhadap perkembangan anak sesuai dengan usianya. Bagi yang penasaran seperti apa rencana Bunda, sangat boleh untuk mengintipnya di sini 👉 Jurnal Tantangan Hari ke-1 zona 3 .  Rencana Aktivitas Stimulasi Hari Ini Adapun rencana Bunda hari ini dapat dilihat pada tabel berikut: Bunda memilih aspek emosi untuk distimulasi karena anak diusia 7-8 tahun cenderung mudah marah karena hal sepele. Hal ini terjadi terjadi karena anak usia tersebut sedang mengalami lonjakan hormon yang memicu peningkatan emosi. Rafif pun sering mengalami hal ini. Di usia ini, anak juga mulai menginginkan lebih banyak privasi sehingga Rafif mungkin butuh aktivitas atau suasana yang memberinya ba

Tantangan Hari Ke-7 Zona 6 - Keterampilan Literasi (Ibu Baca Buku)

  #tantanganzona6 #ketrampilanliterasi #ibubacabuku #harike-7 #bundasayang8 #institutibuprofesional #ibuprofesionaluntukindonesia #bersinergijadiinspirasi #ip4id2023