Langsung ke konten utama

Hampir Gugur VS Istiqomah

Aduduh.. Dua jam tersisa untuk penentuan keberlanjutanku di Kelas Literasi Ibu Profesional 2023. Sanggupkah aku bertahan? Selama bulan Februari ini baru tiga tulisan yang berhasil kuselesikan. Sementara, waktu tersisa hanya tujuh hari lagi. Bulan lalu akupun belum berhasil menyelesaikan minimal sepuluh tulisan, yang membuatku mendapat prediket hampir gugur. Jika aku gagal menyelesaikan tulisan untuk hari ini, maka fix aku gugur pada KLIP 2023 ini. Huft.

Ingin pasrah, tapi aku belum rela. Rasanya masih ingin lanjut berada di kelas ini hingga akhir tahun nanti. Bulan lalu, sempat semangat di awal-awal, namun seterusnya mulai patah semangat karena bingung mau menuliskan apa, plus terlalu berharap tulisanku dibaca banyak pemirsa, namun kenyataannya tidak demikian. Sementara di bulan ini, aku sudah tidak terlalu peduli bahwa tulisanku dibaca pemirsa, namun aku masih mengalami hambatan dalam mengembangkan tulisan. Dua hari ini sudah kucoba menulis, namun baru satu atau dua kalimat, jari-jariku mulai tertahan karena pikiranku tidak punya ide untuk melanjutkan tulisanku. Tulisankupun berakhir dengan tombol delete yang membuat layar kembali putih bersih tak bernoda. Eh.. 

Di sela-sela kebingunganku, iseng-iseng lihat feed instagram. Qadarullah, lewatlah reels dari akun Ustadz @adihidayatofficial yang menyampaikan bahwa "Istiqomah itu tidak mudah dan semua orang pasti punya kecenderungan amalan tertentu yang boleh jadi tidak sama. Ada yang belum tahajjud, tapi rajin puasa. Ada yang belum puasa tapi senang baca Qur'an, maka konsisten di situ. Turunlah Qur'an surat ke-2 Al-Baqarah ayat 148. 

... وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ 

"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan..."
QS. Al-Baqarah[2]:148

Setiap orang pasti punya  amalan yang dia sukai. Maka konsistenkan dulu amalan itu, lalu berlomba mendapatkan kualitas di amalan  yang disaingkan dengan yang lain.
Ada orang yang tidak bisa tahajjud, bukan karena ngga pengen, ada keterbatasan. Tapi dia bisa mengkonversi amalan lewat hartanya, dia perbanyak shodaqoh. Ada orang yang yang ngga mampu shadaqoh, belum bisa tahajjud maka dia coba optimalkan puasanya. Nah, di titik itu, kata Allah, maka semangatnya adalah menjaga konsistensi amalan dan berlomba dengan yang lain. Indahnya di Qur'an tidak mengatakan "kamu yang unggul, yang itu rendah", tapi Qur'an mengatakan, memotivasi "berlomba dengan yang lain" kalimat lomba inilah yang menjadikan dalam saat yang bersamaan kita dibimbing konsisten pada amalan kita saat yang lain kita diminta pula berkontribusi pada nilai kebaikan yang mungkin dia bisa optimal di situ."

Menyimak apa yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat ini membuatku merasa disentil tentang kesungguhan, konsistensi, dan keistiqomahan. Pencapaianku sejauh ini dalam menulis memberikan gambaran berapa kadar  konsistensiku, keistiqomahanku dalam menulis, pun dalam amalan baik lainnya. Semangat yang menggebu di awal namun hilang diakhir menunjukkan lemahnya konsistensiku dalam menulis. Semoga dalam hari tersisa aku mampu mengejar target minimal 10 tulisan perbulan agar aku tidak gugur dari  KLIP 2023 ini. 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Tantangan Hari Ke-1 Zona 3 (Tahap Perkembangan Anak)

  Ceritaku tentang pengalaman stimulasi hari ini adalah sebagai berikut. Hari ini Bunda yang menjemput R pulang sekolah. Bunda menanyakan bagaimana perasaan R hari ini. R menjawab baik-baik saja.  Apakah R bisa menjawab soal ujian hari ini?. R menjawab bisa, Bund. bagaimana dengan K (teman K), ada K main sama R tadi? (K adalah teman R yang 2 hari yang lalu bertengkar dengan R) R jawab ada. Masih ada K bilang bahwa K ndak mau berteman dengan R lagi (awalnya K bercanda, tapi karena keseringan R menjadi marah dan bertengkar dengan K 2 hari lalu). ini sekelumit percakapanku dengan R tadi.  Alhamdulillah aku bisa menjadi pendengar yang baik hari ini untuk R. Sementara R, hingga malam ini sebagian besar dalam suasana hati yang baik. Semoga ini adalah dampak dari Bundanya yang berusaha menjadi pendengar yang baik. Aamiin.

Jurnal Tantangan Hari Ke-2 Zona 3 (Tahap Perkembangan Anak)

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Hari ini adalah hari kedua bagi Bunda (baca: saya) dalam menjalani tantangan pada zona 3 kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional. Tema pada zona 3 ini yaitu "Tahap Perkembangan Anak". Selama 14 hari sejak tantangan dimulai, Bunda  ditantang untuk memberikan stimulasi yang tepat terhadap perkembangan anak sesuai dengan usianya. Bagi yang penasaran seperti apa rencana Bunda, sangat boleh untuk mengintipnya di sini 👉 Jurnal Tantangan Hari ke-1 zona 3 .  Rencana Aktivitas Stimulasi Hari Ini Adapun rencana Bunda hari ini dapat dilihat pada tabel berikut: Bunda memilih aspek emosi untuk distimulasi karena anak diusia 7-8 tahun cenderung mudah marah karena hal sepele. Hal ini terjadi terjadi karena anak usia tersebut sedang mengalami lonjakan hormon yang memicu peningkatan emosi. Rafif pun sering mengalami hal ini. Di usia ini, anak juga mulai menginginkan lebih banyak privasi sehingga Rafif mungkin butuh aktivitas atau suasana yang memberinya ba

Tantangan Hari Ke-7 Zona 6 - Keterampilan Literasi (Ibu Baca Buku)

  #tantanganzona6 #ketrampilanliterasi #ibubacabuku #harike-7 #bundasayang8 #institutibuprofesional #ibuprofesionaluntukindonesia #bersinergijadiinspirasi #ip4id2023